Cokelat Yang Tak Cokelat

Sepertinya aku mulai dijangkiti syndrom yang aneh. Dan aku tidak menyadari mulai kapan syindrom tersebut menyerangku. Anehnya pula, aku sangat tidak keberatan dengan syndrom tersebut, bahkan ada rasa hm….entahlah tak bisa kuungkap dengan kata-kata saat ini. Lebay ah… Bukan apa-apa, aku tak bisa menemukan istilah yang tepat untuk menggambarkan apa yang kurasakan sedangkan di sisi lain, kenginan untuk nulis tiba-tiba saja membuncah begitu derasnya. Jadi daripada nulisnya terhambat hanya gara-gara mencari istilah yang tepat tadi, mending aku nyerocos eh lanjut nulis aja hehehe.

Aku sedang merada puluhan kilometer dari rumah, tepatnya berada di kampung halaman, untuk menghabiskan weekend bersama anak-anak dan keluarga. Malam tadi anak-anak ngajakin jalan ke pusat belanja yang jaraknya beberapa kilometer dari rumah orang tuaku. Alasan si sulung karena bosan berdiam diri di rumah terus. Anak-anak sudah menentukan tujuannya sedangkan aku sendiri seperti biasa, paling malas kalau disuruh keluar rumah. Akhirnya berangkat juga kami sesuai request anak-anak.
Pusat belanja yang katanya terbesar di kotaku sebenarnya tidak terlalu besar jika dibandingkan dengan tempat-tempat belanja yang berada di sekitar rumah kami di Sidoarjo. Tapi lumayan juga item yang mereka jual. Ada pusat permainan dan pujasera juga. Jadi ketika mama belanja, anak-anak bisa menghabiskan waktu dengan bermain, sedangkan bapaknya bisa kongkow-kongkow di pujasera.
Aneka Compound Chocolate

Aneka Compound Chocolate

Saat anak-anak memilih cemilan kesukaan mereka, aku langsung menuju ke tempat bahan-bahan kue dan aneka loyang. Inilah yang di awal tulisan tadi kubilang syndrom yang aneh. Tiap kali ke toko, yang kutuju selalu dua hal itu; bahan-bahan kue dan aneka loyang. Just incase ada yang belum kumiliki di rumah. Untuk bahan kue, aku memang nyetok aneka bahan kue sehingga tiap kali aku ingin membuat kue apa saja, bahan-bahannya sudah tersedia di rumah. Loyang pun begitu, karena oven gas di rumah sekarang ukurannya lumayan besar, maka aku lebih bisa dengan leluasa mengalikan resepnya menjadi sekian resep dalam sekali pembuatan. Maka tak heran jika aku rajin mengoleksi aneka loyang.
Di pusat belanja yang kukunjungi tadi malam, aku menemukan compound chocolate aneka warna. Sebenarnya di rumah masih ada beberapa bungkus dengan warna pink, white dan dark chocolate dari merk Colatta. Tapi yang membuatku tertarik adalah warna orange. Aku udah ngebayangin untuk memadukannya dengan stok jeruk lemon di rumah dan menjadikannya sebuah brownies berwarna kuning dan bercita rasa lemon yang segar. Jarang-jarang kan ngelihat brownies berwarna kuning? Karena brownies coklat sudah terlalu mainstream deh hehehehe….
So ditunggu ya penampakan brownies lemonnya di blog ini.
***
Dian Widyaningtyas
For Fluffy Sensations
Sunday Afternoon, October 11th, 2015
Advertisement

Bolu Kukus

Siapa yang tidak mengenal bolu kukus? Tiap kali melihat bolu kukus, ingatanku selalu kembali ke masa kecilku. Waktu itu ibu sesekali memanggil tukang kue yang menawarkan dagangannya dengan berkeliling naik sepeda angin. Ya, ibu hanya sesekali saja memanggilnya dan membiarkan anak-anaknya memilih kue sesuka hati dan itu biasanya pas tanggal muda setelah ayah terima gaji, karena tukang kue tersebut menjual kue dengan harga yang relatif mahal bagi ayah yang waktu itu masih menjadi pegawai berpangkat rendah di sebuah kantor pemerintahan.

Penjualnya sudah tua, postur tubuhnya kecil dan kurus. Dagangannya ditaruh dalam kotak alumunium bercat warna hijau yang bentuknya mirip dandang klakat. “Sumber Rasa” itu yang tertulis di kotak dagangannya. tulisan tersebut berwarna kuning. Tiap kali ibu memanggilnya, aku dan adikku begitu girang dan tak sabar menunggu dia menghentikan sepedanya tepat di depan teras rumah kontrakan kami. Begitu penutup kotak dagangannya dibuka, wow !!! hati kami girang sekali melihat aneka kue yang baunya harum dan menggugah selera. Rasanya aku ingin mengambil semua jenis kue yang dia jual dan memindahkannya ke lemari makan ibu yang terbuat dari kayu jati itu. tapi tentu saja itu tak mungkin aku lakukan. Ibu pasti tidak bisa membayarnya jika kue-kue tersebut kuambil semua. Biasanya aku hanya mengambil lumpia dan bolu kukus. Aku suka sekali makan bolu kukus. Aku suka dengan warnanya yang putih tulang dan senyumnya yang merekah dengan dihiasi aneka warna. Biasanya aku memakannya dengan mencelupkan bolu kukus tersebut ke dalam teh hangat manis.

Ketika aku mulai menyukai dunia perbakingan, membuat bolu kukus dengan sukses adalah salah satu obsesiku. Kata orang bikin bolu kukus tuh gampang-gampang susah. Kelihatannya gampang, tapi kalau pas apes dan kena kutukan, maka bolu kukus tersebut cemberut nggak mau ketawa. Beberapa kali browsing mencari resep bolu kukus yang gampang, akhirnya ketemu resepnya di cookpad.

Resep Bolu Kukus

Bahan :

  • 2 butir telur ayam berukuran besar
  • 150 gram gula pasir
  • 1 sdt emulsifier
  • 1/4 sdt garam halus
  • 1/2 sdt vanili
  • 250 gram tepung terigu protein sedang
  • 200 ml air soda rasa lime

Cara :

  1. Panaskan steamer. Bungkus tutupnya dengan menggunakan serbet makan.
  2. Kocok gula, telur, emulsifier, vanili dan garam dengan menggunakan mixer berkecepatan tinggi.
  3. Masukkan tepung terigu dan air soda bergantian sambil terus dikocok dengan kecepatan tinggi hingga adonan mengembang dan kental.

    kocok sampai kental

    kocok sampai kental

  4. Ambil sedikit adonan untuk toping dan beri warna sesuai selera.

    tambahkan pewarna sesuai selera

    tambahkan pewarna sesuai selera

  5. Sendokkan adonan dengan menggunakan ice cream scoop dan masukkan ke dalam cetakan bolu kukus yang sudah dialasi cup paper. Tuang sedikit adonan yang berwarna dan aduk perlahan di perukaannya saja

    Adonan dalam cetakan

    Adonan dalam cetakan

  6. Masukkan ke dalam steamer. Kukus selama 10-15 menit sampai matang
    Bolu kukus yang sudah matang

    Bolu kukus yang sudah matang

    merekah sempurna

    merekah sempurna

    Cantiknya...

    Cantiknya…

    Percobaan kedua

    Percobaan kedua

    merekah juga dengan sempurna

    merekah juga dengan sempurna

    yummy !

    yummy !

Begitu test pertama alhamdulillah langsung sukses. Test berikutnya juga sukses merekah dengan sempurna. Akhirnya sekarang nggak tertarik untuk beli bolu kukus di luaran. Udah bisa bikin sendiri sih.

***

Dian Widyaningtyas 

For Fluffy Sensations

June 19th, 2015

Pandan Cake

Membuat cake dengan menggunakan loyang besar tuh kadang bikin harap-harap cemas saat menunggu cakenya matang. Kenapa bisa begitu? Soalnya ada rasa was-was jangan-jangan cakenya bantat, atau cakenya amblas sesaat setelah dikeluarkan dari oven, dan bayangan-bayangan kegagalan lainnya. Modal telur dan margarinnya lumayan banyak. Makanya sayang banget kan kalau cakenya sampai gagal. Tapi kalau kita takut gagal,  kapan bisa belajar dong dong?

Beberapa waktu lalu aku belajar bikin Pandan Cake. Pandan sudah sangat akrab dengan kehidupan kita. Aromanya yang wangi sering dihadirkan dalam jajaran kuliner tradisional kita. Daunnya pun sering dimanfaatkan untuk pembungkus kue-kue tradisional. Atau sekedar dirajang halus dan ditempatkan pada sebuah mangkok agar wangi pandannya menguar mengharumkan seluruh ruangan. Pandan biasanya selalu perdampingan dengan daun suji yang akan memberikan warna hijau yang cantik pada makanan. Jadi daun pandan dimanfaatkan harumnya, dan daun suji dimanfaatkan untuk pewarna alaminya. Tapi untuk resep Pandan Cake yang kubuat ini, aku memakai pasta pandan yang dijual di supermarket. Alasannya sih karena mencari gampangnya saja.

Pandan Cake

Pandan Cake

Pandan Cake Recipe

Ingredients :

110 gram gula pasir

2 butir kuning telur

4 butir telur

1 tsp SP

1 tsp garam halus

100 gram tepung terigu protein sedang

1 tsp baking powder

10 gram susu bubuk

15 gram tepung maizena

75 gram margarin dilelehkan

1 tbsp pasta pandan

Instructions : 

  1. Olesi loyang tulban dengan margarin dan taburi dengan tepung terigu. Panaskan oven dengan suhu 180 derajat celcius dengan api bawah.
  2. Kocok gula, telur, SP, dan garam dengan mixer kecepatan tinggi sampai kental dan berwarna putih pucat.

    Kocok adonan sampai kental

    Kocok adonan sampai kental

  3. Pada mangkok lain campur tepung terigu, tepung maizena, baking powder, dan susu buku. Aduk perlahan agar tercampur rata.
  4. Turunkan kecepatan mixer, masukkan campuran tepung sedikit demi sedikit ke dalam adonan telur. Aduk sampai rata.
  5. Matikan mixer, tuangkan lelehan mrgarin ke dalam adonan. Aduk dengan menggunakan spatula.
  6. Tuangkan pasta pandan, kemudian aduk lagi.
  7. Tuang adonan yang sudah jadi ke dalam loyang tulban, kemudian oven selama 40-45 menit hingga matang. Lakukan test tusuk dengan menggunakan lidi untuk memastikan cakenya sudah matang atau belum.
  8. Tunggu sekitar 5 menit, keluarkan cake dari loyang, letakkan diatas rak kawat sampe dingin. Iris sesuai selera.
    Fresh from the oven

    Fresh from the oven

    Pandan cake siap disajikan

    Pandan cake siap disajikan

Tidak seperti Ciffon Cake yang mengembang, Pandan cake ini teksturnya cenderung agak padat tapi tetap lembut. Resepnya simple dan bahan-bahannya juga gampang didapat. Bikin yuk buat keluarga tercinta.

***

Dian Widyaningtyas

For Fluffy Sensations

In the middle of lazy Monday, March 22nd, 2015

Double Apple Muffin

Eit…..jangan bilang muffin lagi muffin lagi dong. Hm….gimana ya menjelaskannya? Muffin itu resepnya simpel, gampang pula dimodifikasi sesuka hati, dan so pasti murah. Sebagai penghobi baking level pemula, baru resep muffin yang berani kumodifikasi sesuai keinginanku. Kalau resep yang lainnya belum PD deh. Aku masih ingin memperdalam dan ngoprek resep muffin. Idih….nggak kebayang, aku yang dulu hobi ngoprek gadget sekarang hobi ngoprek resep. Mungkin kepalaku pernah kejedot apa gitu, makanya sekarang jadi berubah hehehehe.

Setelah beberapa waktu lalu aku bikin Apple Struddel Muffin, sekarang aku bikin Double Apple Muffin. Resep muffin kali ini menggunakan metode butter type cake. Salah satu ciri khasnya adalah pemakaian margarin dalam jumlah yang lumayan banyak. Resep ini juga perlu pengocokan dengan menggunakan mixer dalam waktu yang lumayan lama sampai adonan lembut. Tekstur muffin yang dihasilkan dengan metode ini lebih lembut dibanding dua metode yang lain.

Double apple muffin

Double apple muffin

Double Apple Muffin Recipe

Ingredients :

150 gram margarin

50 gram palm suiker

25 gram white sugar

2 eggs

220 gram all purpose flour

1/2 tbls baking powder

1/4 tsp salt

50 ml sari apel

100 gram apel parut

Instructions :

  1. Kocok margarin, palm suiker, dan gula pasir sekitar 7 menit sampai adonan lembut. Sementara itu panaskan oven dengan suhu 190 derajat celcius.
  2. Masukkan telur satu per satu bergantian dengan campuran tepung terigu dan baking powder.
  3. Masukkan sari apel, aduk rata.
  4. Masukkan apel parut, aduk sampai rata.
    Apel parut kasar

    Apel parut kasar

    Adonan double apple muffin siap dicetak

    Adonan double apple muffin siap dicetak

  5. Tuang dalam cetakan muffin

    Double apple muffin sudah masuk cetakan

    Double apple muffin sudah masuk cetakan

  6. Oven selama kurang lebih 30 menit sampai matang. Gunakan test tusuk dengan lidi.
    Double apple muffin fresh from the oven

    Double apple muffin fresh from the oven

    So browny...

    So browny…

Apakah ada yang tahu kenapa resep ini diberi nama Double Apple Muffin? Coba perhatikan lagi bahan-bahannya. Resep ini memerlukan dua apel dengan bentuk yang berbeda, yang pertama apel yang diparut kasar, dan yang kedua sari apel. So, dari situlah nama Double Apple Muffin berasal. Bagaimana? Tertarik untuk nyobain resepnya? Gampang kok. Cobain ya..

***

Dian Widyaningtyas

For Fluffy Sensations

Monday, on a rainy night, March 16th, 2015

Steamed Coconut Milk Cake

Bahasa Indonesianya sih Bolu Kukus Santan. Sengaja dikasih judul dalam bahasa Inggris karena yang baca blogku selain dari Indonesia juga dari manca negara. Metode pengukusan tentunya sesuatu yang asing bagi mereka. Sedangkan di Indonesia, pembuatan kue dengan metode pengukusan sudah sangat lazim. Sebut saja Roti Kukus, Kue Lapis, Proll Tawar, Proll Tape dan sebagainya. Bisa dibilang generasi diatasku lebih familiar dengan metode ini dibanding metode oven. Misalnya untuk resep Macaroni Schotel, ibuku lebih memilih dikukus sedangkan aku lebih suka dioven.

Back to topic, Bolu Kukus Santan ini kubikin hari Kamis tanggal 5 Maret 2015. Jadi ini adalah Late Post. Maklum saja, kadang nggak ada waktu buat sekedar nulis di blog, padahal bahan tulisan sudah ada. Resepnya dapat nyontek dari majalah tanpa ada yang dikurangi atau ditambahi. Nggak PD mau berimprovisasi, takut bantat hehehehe. Bukannya apa-apa, modal telurnya lumayan banyak, makanya sayang banget khan kalau gagal, apalagi kalau sampai panggil-panggil si Gatot alias gagal total.

Bolu kukus santan

Bolu kukus santan

Resep Bolu Kukus Santan

Bahan-bahan :

4 kuning telur

2 putih telur

175 gram gula pasir

1 sdt sp/tbm

130 gram terigu serbaguna

110 ml santan kental

1/4 sdt garam halus

1/4 sdt pasta vanila

Pewarna sesuai selera

1/8 sdt pasta cokelat

Cara Membuat :

  1. Kocok telur, gula pasir, dan sp/tbm sampai mengembang.
  2. Masukkan tepung terigu sambil diayak dan dikocok perlahan.
  3. Masukkan santan, garam, dan pasta vanila sedikit demi sedikit sambil diaduk perlahan.
  4. Bagi adonan menjadi 4 bagian. 1 bagian biarkan tetap putih, 1 bagian ditambah dengan pasta coklat, dan yang dua bagian beri pewarna sesuai selera masing-masing 3 tetes pewarna.
  5. Tuang bergantian ke dalam loyang tulban yang sudah dioles minyak tipis-tipis. Idealnya resep ini untuk loyang tulban berukuran 20 cm.

    Adonan siap dikukus

    Adonan siap dikukus

  6. Kukus dengan api sedang selama kurang lebih 20 menit sampai matang.
  7. Jangan lupa untuk membalut tutup steamer dengan serbet bersih agar cairan uap air tidak menetes kebawah dan mengenai adonan yang sedang dikukus.
    Bolu kukus santan fresh from the oven

    Bolu kukus santan fresh from the oven

    Pieces of cakes

    Pieces of cakes

    So flufffy and colorfull

    So flufffy and colorful

Kunci sukses dari Bolu Kukus Santan ini adalah pengocokan dengan menggunakan kecepatan tinggi hingga campuran gula, telur dan emulsifier mengembang dan kental berjejak. Penambahan santan pada adonan menjadikan bolu ini lembut dan moist sehingga nggak “seret” ketika dimakan. Mudah bukan?! Selamat mencoba.

***

Dian Widyaningtyas

For Fluffy Sensations

Almost midnight, Wednesday, March 11th, 2015

 

Blueberry Muffin

Muffin….muffin…muffin…. pokoknya never ending muffin deh ceritanya. Aku sendiri nggak bisa ngitung sudah berapa kali aku membuat aneka muffin. Hm….mungkin bisa dihitung berapa muffin yang sudah pernah kubuat dengan menghitung sisa cup case yang ada. Soalnya saat awal aku menggeluti (hayah….) dunia perbakingan, aku beli 1 sloop cup case yang berisi 1000 pcs. Tinggal hitung aja berapa pcs yang tersisa sekarang. Tapi keknya kurang kerjaan banget ya.

Pagi ini kembali aku bikin muffin. Tapi kali ini aku bikin Blueberry Muffin. Blueberry tuh kesukaan anakku yang bungsu. Dia suka karena warnanya. Heran juga, anak cowok kok sukanya yang ungu. Sebenarnya paling enak sih pakai blueberry segar yang diiris-iris gitu. Tapi beberapa kali ke LotteMart, aku nggak pernah menemukan blueberry segar dijual disana. Ya sudahlah, banyak jalan menuju Roma kan. So sebagai gantinya aku pakai selai blueberry.

Blueberry Muffin

Blueberry Muffin

Blueberry Muffin Recipe

Ingredients :

180 gram tepung terigu serbaguna

75 gram gula pasir

1 tsp baking powder

1/8 tsp salt

1 egg

100 ml vegetable oil

100 ml milk atau bisa diganti dengan youghurt blueberry tapi pastikan suhunya sudah normal ya.

3 tbsp blueberry jam

Instructions :

  1. Panaskan oven dengan suhu 180 derajat celcius.
  2. Campur tepung, baking powder, garam, dan gula dalam sebuah mangkok.
  3. Pada mangkok lain kocok lepas telur, tambahkan minyak dan susu.
  4. Masukkan campuran telur kedalam mangkok tepung. Aduk perlahan.
  5. Ambil sedikit adonan, campur dengan selai blueberry, aduk rata perlahan. Kemudian masukkan kembali campuran tersebut ke mangkok adonan tepung. Aduk perlahan.

    Adonan blueberry muffin yang sudah siap dicetak

    Adonan blueberry muffin yang sudah siap dicetak

  6. Masukkan adonan ke dalam cetakan muffin.

    Adonan blueberry muffin siap dioven

    Adonan blueberry muffin siap dioven

  7. Oven selama 20 – 30 menit. Lakukan test tusuk.
  8. Lepaskan muffin dari muffin tin dan dinginkan diatas rak kawat.
    Blueberry muffin

    Blueberry muffin

    So fluffy....

    So fluffy….

    So purple....

    So purple….

Ada beberapa metode pembuatan muffin yang masing-masing akan menghasilkan tekstur muffin yang berbeda. Blueberry muffin yang kubikin ini menggunakan metode pengadukan semua bahan. Penggunaan minyak menjadikan muffinnya lebih lembut dan light dibandingkan jika menggunakan mentega. Mengaduk adonannya harus perlahan dan jangan terlalu lama agar muffin nggak bantat. Gampang banget kan bikinnya. Selamat mencoba ya…

***

Dian Widyningtyas

For Fluffy Sensations

Wednesday, March 11th, 2015

 

Homemade Pizza Tuna Pedas

Ceritanya anak-anak sedang bosen sama bekal makanan yang manis-manis. So, berseliweran tuh ide-ide bikin makanan yang gurih dan lezat. Kroket, pastel basah, lemper, risoles, lumpia dan lain-lain. Sssstttt….aku belum pernah bikin semua makanan yang kusebutin tadi loh. Jadi untuk resep yang belum pernah aku bikin sebelumnya, aku harus mempertimbangkan faktor kegagalan juga. Apalagi itu resep tradisional. Resep tradisional tuh lebih ribet dibanding resep modern. Aku sudah berkali-kali membuktikannya, gagal dengan sukses mengeksekusi resep tradisional. Ntar deh lain waktu aku ceritakan disini.

Karena mempertimbangkan faktor kegagalan, akhirnya diputuskan untuk bikin pizza saja. Aku sudah pernah bikin roti, jadi kupikir it’s ok kalau aku harus bikin adonan doughnya. Bakalan nggak sulit deh karena udah pernah nyoba bikin sebelumnya. Resep dough aku ambil dari webnya  King Arthur Flour. Bahan dan cara bikinnya simple banget.

Pizza tuna pedas

Pizza tuna pedas

Recipe for Homemade Pizza Tuna Pedas

Ingredients for Dough :

180 gram tepung terigu protein tinggi.

1/2 sdt garam halus

2 sdm minyak

1 sdt ragi instan

150 ml air hangat

Instructions for Dough :

  1. Campur tepung dan garam dalam sebuah mangkok.
  2. Masukkan minyak, ragi instan, dan air hangat ke dalam mangkok berisi campuran tepung dan garam. Aduk rata dengan menggunakan spatula. Adonan akan lembek dan lengket.
  3. Tutup dengan kain/serbet kering selama 1 jam dalam suhu kamar.
  4. Masukkan ke dalam kulkas dengan masih ditutup kain selama 1 – 2 jam.
  5. Setelah proses tersebut, bentuk dough diatas cetakan pizza atau loyang yang biasanya kita pakai untuk bikin cake. Lebarkan dough dengan menggunakan jari. Olesi jari-jari tangan dengan minyak agar dough tidak lengket di tangan. Usahakan ketebalan di tiap bagiannya sama. Aku menggunakan pizza pan dengan ukuran 24, satu resep dough menghasilkan 1 pan pizza dengan ketebalan seperti yang nampak pada foto.

Ingredients for Topping :

Untuk bahan topping sebenarnya bebas saja mau dikasih apa. Biasanya ada sosis, daging giling, irisan paprika, irisan bawang bombay, oregano, keju parut, saos tomat, saos sambal dan lain lain. Pokoknya suka-suka aja. Kalau aku karena memanfaatkan keterbatasan yang ada, aku hanya menggunakan saos tomat, ikan tuna pedas kaleng, keju spread dan keju cheddar.

Instructions for Topping :

  1. Panaskan oven dengan suhu 200 derajat celcius dengan api bawah.
  2. Oleskan saos tomat diatas dough. Ratakan dengan sendok atau spatula.
  3. Taburi tuna pedas diatasnya. Untuk kaleng ukuran kecil, aku pakai separohnya saja.
  4. Taburi parutan keju spread. Lalu taburi dengan keju cheddar parut sesuai selera.
  5. Oven selama lebih kurang 20 – 30 menit sampai dough berwarna kecoklatan.
Pizza tuna pedas fresh from the oven

Pizza tuna pedas fresh from the oven

Cut cut cut

Cut cut cut

Pizza tuna pedas

Pizza tuna pedas

Pizza tuna pedas

Pizza tuna pedas

Tentunya akan lebih nikmat jika pizza tersebut ditambah keju mozarella yang menjadi lumer karena proses pemasakan. Sayangnya aku nggak punya stok keju mozarella di rumah. But it’s ok, you can use another cheese for topping.

Selain dioven, pemasakan juga bisa dengan menggunakan double pan. Pastikan menggunakan api paling kecil jika menggunakan alat ini. Selamat mencoba.

***

Dian Widyaningtyas

For Fluffy Sensations

Early Morning, March 10th, 2015

Honey Muffin With Biscuit Crumb

Biasanya kalau hari Minggu anak-anak pada malas makan nasi. Mereka juga langsung sibuk dengan aktifitasnya masing-masing. Habis sholat subuh di masjid biasanya sulung dan bungsu minta ijin untuk pergi ke makam abahnya dan setelah itu main bola di depan masjid. Yang nomor dua dan tiga biasanya ngendon di dalam kamar sambil baca-baca buku. Kalau udah gitu, jadwal sarapan bisa terlewat begitu saja.

So pagi tadi aku sengaja bikinin muffin buat mereka. Muffin ini walau kecil tapi cukup mengenyangkan. Anak-anak juga masih bisa melakukan aktifitasnya sambil menikmati muffin. Soalnya kalau mereka sudah asyik dengan dunianya, sulit sekali menyuruh mereka untuk duduk manis di kursi makan dan menikmati sarapan. Kalau disuruh sarapan paling-paling jawabannya “Ntar, Ma…..”

Entah sudah berapa kali aku bikin muffin. Sepertinya resep muffin menjadi andalanku karena murah, mudah, dan cepat. Muffin tidak membutuhkan mixer untuk menyiapkan adonannya. Cukup diaduk-aduk dengan menggunakan spatula saja. Bahan-bahannya juga bisa dimodifikasi sesuka kita. Pilihanku pagi tadi adalah Honey Muffin yang kumodifikasi dengan remahan biskuit.

Honey muffin with biscuit crumb

Honey muffin with biscuit crumb

Recipe for Honey Muffin With Biscuit Crumb

Ingredients :

1 butir telur

1 cup susu

1/4 cup madu

1/4 cup minyak goreng

2 cups tepung terigu

1/2 cup gula pasir

3 tsp baking powder

1/2 tsp garam halus

10 keping biskuit masing-masing dipotong kecil-kecil.

Directions :

  1. Panaskan oven dengan suhu 180 celcius.
  2. Campur tepung, baking powder, garam dan gula dalam mangkok, aduk rata. Sisihkan.

    Adonan basah dan kering

    Adonan basah dan kering

  3. Kocok telur dalam mangkok lain, tambahkan madu, minyak, dan susu. Kocok perlahan sampai tercampur rata.
  4. Masukkan campuran telur ke dalam campuran tepung, aduk sebentar sampai semua bahan menyatu.
  5. Masukkan remahan biskuit ke dalam adonan, aduk sebentar.

    Adonan dan remahan biskuit

    Adonan dan remahan biskuit

  6. Tuang adonan ke dalam muffin tin, oven selama 20 menit atau sampai matang. Gunakan test tusuk untuk mengetahui. Apakah muffin sudah matang atau belum.
    Honey muffin fresh from the oven

    Honey muffin fresh from the oven

     Satu resep jadi 17 pcs muffin ukuran sedang

    Satu resep jadi 17 muffin ukuran sedang

    Honey muffin

    Honey muffin

Tadi pakai remahan biskuit kelapa jadi saat matang nggak kelihatan remahannya karena warnanya sama dengan muffin. Mungkin kalau pakai biskuit oreo atau good time warnanya akan lebih cantik dan nggak monoton. Sajikan dengan teh hangat yang tidak terlalu manis.

Selamat mencoba.

***

Dian Widyaningtyas

For Fluffy Sensations

Ada cinta Mama untuk kalian disetiap gigitan muffin itu… 

Sunny Sunday afternoon, February 22nd, 2015

Peanut Butter Cake

Nggak hari sekolah, nggak hari libur, anak-anak selalu nanyain “Mama bikin kue apa?” Kalau pas weekend sih biasanya kujawab “Ntar ya, Mama mau istirahat dulu”. Rasanya hanya pas weekend saja aku bisa istirahat. “Kalian tidur dulu gih” kataku kemudian. Aku lebih suka melakukan sesuatu saat sedang sendiri. Ketika anak-anak tertidur, rasanya enjoy banget melakukan sesuatu karena perhatian tidak harus terbagi ke anak-anak.

Setelah melihat-lihat sebentar koleksi resep kue di akun Pinterestku, aku memutuskan untuk membuat Peanut Butter Cake dengan sedikit kumodifikasi bahannya. Aku langsung nyiapin bahan-bahan yang diperlukan. Beberapa bahan kue memang selalu ready stok di rumah sejak aku menyukai dunia baking. Jadi kapanpun aku ingin bikin kue, ya tinggal bikin aja.

Peanut Butter Cake

Peanut Butter Cake

Seperti namanya, Peanut Butter Cake berbahan utama selai kacang. Saat proses pengovenan hampir selesai, harum selai kacang  sudah menguar kemana-mana dan berhasil membangunkan Sulung yang memang kamarnya dekat dengan meja oven. Penampilan Peanut Butter Cake begitu lembut, moist, and fluffy. Pas banget dinikmati di senja yang berhias hujan.

So here the Recipe for Peanut Butter Cake :

Ingredients :

1 cup Milk

2/3 cup Sugar

1/2 cup Peanut butter

1/2 cup Butter

2 Eggs

1 3/4 cup Flour

1 tbsp Baking Powder

1 tsp Salt

Instructions :

  1. Panaskan oven dengan suhu 180 celcius
  2. Mix milk, sugar, peanut butter, butter, and eggs sampai gula dan semua bahan tercampur
  3. Masukkan flour, baking powder, and salt ke dalam adonan basah. Mix hingga tercampur rata.
  4. Tuang adonan ke dalam loyang loaf yang sudah diolesi mentega dan dilapisi kertas roti.
Tuang ke dalam loyang loaf

Tuang ke dalam loyang loaf

Adonan dalam loyang

Adonan dalam loyang

5. Oven selama kurang lebih 55 menit dengan api bawah. Gunakan tes tusuk untuk mengetahui apakah adonan sudah matang atau belum.

Fresh from oven

Fresh from oven

Dinginkan di atas rak kawat

Dinginkan di atas rak kawat

Peanut Butter Cake ini teksturnya lembut dan moist banget. Iris sesuai selera setelah cake benar-benar dingin. Jika diiris saat masih panas/hangat cake bisa hancur.

Fluffy and moist

Fluffy and moist

Sliced Peanut Butter Cake

Sliced Peanut Butter Cake

Ready to be served

Ready to be served

Selain dinikmati begitu saja, Peanut Butter Cake juga bisa dinikmati dengan olesan aneka selai dan olesan lainnya. Selamat mencoba.

***

Dian Widyaningtyas

For Fluffy Sensations

Made with love for my beloved four stars

On a rainy Saturday, February 21st, 2015

Let Me Introduce Fluffy Sensations

Fluffy Sensations adalah blogku yang kesekian setelah beberapa blog kubuat sebelumnya. Berbeda dengan salah satu blogku yang kuubah berbayar setelah beberapa saat aku menikmati versi gratisnya, Fluffy Sensations dari awal sudah merupakan blog berbayar. Entah mengapa aku begitu antusias dengan blog baru ini sehingga langsung kubeli domainnya. Prosesnya juga cukup singkat, WordPress sudah menyimpan detil pembayaranku via Paypal dari transaksi-transaksiku sebelumnya.

Fluffy Sensations akan berisi segala cerita tentang masak memasak, khususnya cake dan roti, dua hal yang akhir-akhir ini begitu menarik perhatianku. Awalnya aku menulis cerita masak memasak ini di blog pribadiku yang lain dengan kategori “Around The Kitchen”. Tapi kemudian aku memutuskan untuk membuat blog yang terpisah yang khusus berisi tentang masak memasak. Maklum, aku belum punya blog yang spesifik menulis tentang satu tema saja. Selama ini blog yang kumiliki isinya macam-macam.

Nama Fluffy Sensations terlintas saat aku membayangkan cake hasil masakanku yang begitu fluffy, moist, dan enak di lidah. Aku bahkan hampir tak percaya bahwa cake tersebut aku yang membuatnya. Yeah!!!! I did it!!!!

Tagline “Cake me up before you take my bread away” sebenarnya untuk menggambarkan bahwa blog Fluffy Sensations mostly akan berisi tentang cake dan bread dan kisah dibalik pembuatannya. But I want to descript it in funny way. So I write “cake me up” which its sounds like “kick me up”, and I write “before you take my bread away” which its sounds like “before you take my breath away”.

So, here is my blog, Fluffy Sensations, yang akan mencatat perjalananku dalam mempelajari cake, bread, masakan lainnya, dan hal-hal lain yang berhubungan dengan masak memasak.

***

Dian Widyaningtyas

For Fluffy Sensations

Early Monday, February 2nd, 2015